Sabtu, 07 Januari 2012

Doraemon, Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan

kelima tokoh utama Doraemon
Waktu kecil, saya amat suka kalau sudah didongengi oleh ayah saya. Berbagai macam dongeng pun keluar. Barangkali kawan-kawan juga demikian. Mulai dari dongeng asli Indonesia, sampai dongeng impor semacam Andersen, Grimm, Dr. Seuss, etc. kebanyakan dongeng itu berkisah sebuah negeri antah-berantah di zaman dahulu kala (a long time ago, in a land far, far away…) mengajarkan nilai moral. Tetapi sadarkah, ada sebuah dongeng, dengan banyak cerita, dekat dengan realita, dan hadir di TV setiap hari minggu? Mari saya perkenalkan, dialah Doraemon….
Doraemon yang diciptakan duo mangaka, Fujimoto Hiroshi dan Abiko Motoo yang berkolaborasi dengan nama pena Fujiko Fujio, memang adalah legenda. Baru-baru ini Kementrian Luar Negeri Jepang menetapkan Doraemon sebagai Duta Besar Anime pertama dari negeri itu. Di Indonesia, malahan Doraemon dipakai sebagai simbol perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.
Doraemon sendiri berkisah di Tokyo pada dekade 70-an, di sebuah lingkungan yang umum. Nobi Nobita adalah seorang anak pada umumnya, dengan ciri khasnya: sering dimarahi guru, malas mengerjakan PR, buruk dalam olahraga, pintar dalam menembak dan tidur siang, dan mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi. Ayahnya, Nobisuke, adalah seorang warga kelas pekerja yang pergi-pagi-pulang-sore, selalu gagal dalam ujian SIM, mantan pelukis, dan terkadang ditekan atasannya di tempat kerja. Ibunda Nobita, Tamako, adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Dominan (ditakuti juga oleh suaminya), pengurus rumah tangga yang utama, dan sering dipusingkan oleh kelakuan Nobita yang sering tidak bertanggung jawab. Mereka hidup layaknya keluarga kelas menengah secara wajar sampai suatu hari: Doraemon tiba dari abad ke-22 di laci meja belajar Nobita. Dan kisah Doraemon pun dimulai……
Doraemon dikirimkan cucu Nobita kelak, Sewashi, dari abad ke-22 untuk membantu Nobita dalam menghadapi permasalahan dia sehari-hari, sekalian untuk membuat Nobita menjadi lebih baik. Doraemon yang amat doyan kue dorayaki sendiri adalah sebuah robot pengasuh anak (model Dora) berbentuk kucing dan berwarna kuning, yang malangnya adalah produk afkiran. Dibeli oleh keluarga Sewashi, dia pun mengasuh bocah imut itu. Namun malangnya, Doraemon pun kerap menimbulka masalah. Kantong Ajaibnya (yang digunakan untuk menyimpan barang-barang untuk mengasuh anak) sering mengeluarkan alat yang salah. Suatu hari telinga Doraemon habis digigit tikus, dan dengan panik dia mencoba mengeluarkan obat penumbuh telinga dari kantongnya, namun yang keluar adalah obat peluntur warna. Sejak saat itulah, Doraemon kehilangan telinganya, menjadi berwarna biru (warna dasar setiap Robot Dora), dan amat takut pada tikus.
Nobita memiliki banyak teman sepermainan. Ada Minamoto Shizuka, anak perempuan manis yang ditaksir Nobita. Dia cantik, pandai, sangat suka mandi, dan ikut les piano atas paksaan ibunya. Ada juga Gouda Takeshi yang dikenal kawan-kawannya dengan sebutan Giant. Dia adalah anak dari keluarga pedagang, kuat (yang kekuatannya sering disalahgunakan), kapten dari Tim Baseball Giants, suka menindas teman-temannya, amat yakin dengan kemampuan vokalnya (yang sayangnya sangat buruk) tapi memiliki rasa moral yang tinggi. Ada lagi Honekawa Suneo, putra tunggal dari sebuah keluarga kaya. Manjaan berlebihan yang diberikan keluarganya membuat dia sering meremehkan orang lain. Dia lumayan pintar, doyan memamerkan harta keluarganya. Bersahabat dekat dengan Giant, dan agak minder dengan tinggi badannya.
Plot Doraemon berfokus pada kehidupan sehari-hari, lengkap dengan masalahnya. Sejak kedatangan Doraemon, dia jadi mengandalkan Doraemon untuk menyelesaikan masalahnya. Doraemon yang tidak tahan dengan rajukan Nobita, akhirnya mengalah dan mengeluarkan peralatan canggih dari kantongnya untuk menyelesaikan masalah Nobita. Tapi dasar Nobita, dia seringkali menyalahgunakan alat yang dikeluarkan Doraemon. Kelakuannya itu kerap kali medatangkan karma, dan berbalik pada kesialan yang menimpa dirinya. Ini adalah salah satu nilai moral yang diajarkan Doraemon: secanggih apapun, kalau disalahgunakan maka hanya kesengsaraan yang menimpa.
Doraemon pun adalah serial yang amat visioner. Dalam banyak episode, Doraemon banyakdiceritakan tentang petualangan Nobita dan kawan-kawannya ke negeri masa depan, dengan teknologi yang murni digunakan untuk harmonisasi manusia dengan lingkungannya, bukan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Pandangan saya terhadap lingkungan pun amat dipengaruhi dengan status saya sebagai salah satu anak didik Doraemon.
Salah satu episode yang paling saya suka adalah petualangan Nobita dan kawan-kawannya di Planet Binatang. Di situ diceritakan tentang Binatang yang sudah berevolusi menjadi mirip manusia, yang hidup secara harmonis dengan sesamanya. Mereka hidup dengan damai (tidak ada tentara, bahkan saat tahun baru, polisi dan penjahat sama-sama libur seminggu). Mereka hidup dengan harmonisasi pada alam, memanfaatkan teknologi yang amat sangat ramah lingkungan. Sebelum berevolusi, mereka adalah binatang pada umumnya yang hidup pada bulan planet itu, sampai perang nuklir dan kerusakan lingkungan menghancurkan bulan. Seorang ilmuwan yang menyadari hal itu, lalu mencptakan alat transportasi berbentuk gas dan memindahkan binatang-binatang itu ke planet mereka tinggal sekarang. Suatu hari, manusia yang tersisa dari bulan menyerbu planet para binatang, dan Nobita yang tidak tahan akan hal itu lalu mengajak teman-temannya, bersama-sama menyelamatkan planet yang indah itu….
Akhir kata, saya amat salut pada Doraemon. Dia sudah mengajarkan nilai-nilai moral dengan amat baik, tanpa kesan menggurui. Nilai-nilai tentang persahabatan pun amat kental dirasakan di sini. Walaupun Giant dan Suneo sering mengganggu Nobita, tetapi pada saat-saat sulit mereka akan membantu dengan tulus tanpa pamrih apapun. Konflik rumah tangga a la sinetron pun nyaris dibilang tidak ada di sini. Penggambaran karakter maupun setting yang amat down-to-earth menjadi nilai tambah dari seri ini. Doraemon sudah berhasil mendidik sebuah generasi: Generasi Doraemon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar